“Karena aku laki-laki.” jawab pak karto
sewaktu ditanya anak semata wayangnya.
Osy kecil telah belajar tentang
perubahan. Ia mengamati pak Karto dari kakinya hingga ujung rambutnya yang
mulai beruban. Osy kecil mulai mengenal kehidupan. Ia mencoba mencari tahu
tentang arti keluarga.
Selasa yang mendebarkan bagi Osy. Tak
seperti hari-hari sebelumnya. Hari ini osy akan
melaksanakan ujian akhir sekolah berstandar nasional. Semalam ia tak
nyenyak tidurnya, ia punya dua harapan dalam ujian mata pelajaran IPA kali ini.
Harapan pertama nilai hasil ujian memuaskan, dan yang kedua adalah akan ada
soal tentang perubahan pada laki-laki yang akan ia jawab dengan jawaban
pemberian ayahnya yaitu karena aku laki-laki.
Bel telah dibunyikan pertanda ujian
akan dimulai. Osy benar-benar menyiapkan jawaban itu. Ia percaya jawaban itulah
yang tepat, namun Osy benar-benar kecewa karena soal yang diinginkan tak pernah
muncul.
****************
Osy masih saja mengamati
perubahan-perubahan yang terjadi pada ayahnya. Mulai dari satu kerutan hingga
kerutan itu tak terhitung. Osy selalu penasaran dengan apa yang dilihat di
wajah ayahnya. Hingga ia beranikan bertanya berulang kali tentang kerutan yang
semakin bertambah. Dan anehnya, jawaban itu selalu sama yaitu karena aku laki-laki.
Osy kecil telah tumbuh menjadi seorang
mahasiswi. Berbagai macam buku ia lahap. Semua itu karena ia masih tetap
penasaran tentang perubahan kerutan diwajah ayahnya. Kerutan yang selalu
bertambah, dan ia tak bisa mencegahnya.
Suatu hari, bu karto baru saja selesai
memasak di dapur bersama Osy. Rasa penasaran tentang kerutan kembali mengusik
pikirannya. Apakah ibu mau untuk menjawab pertanyaan yang sama. Bukankah dulu
aku pernah bertanya tentang itu, dan kau tahu? Ibu hanya menjawab itu sudah
takdirnya. Sayangnya Osy tidak puas dengan jawaban itu.
”bu, bolehkah aku bertanya?” tanya Osy
penuh keraguan.
”Hem...........”jawan bu karto.
”bu, kenapa ya badan ayah kian
berkerut, dan badannya kian membungkuk?” tanya Osy.
”karena ayahmu itu laki-laki yang
bertanggung jawab. Kamu itu lho dari dulu kok yo tidak berubah.”
”maksudnya bu?”
”laki-laki diciptakan Tuhan sebagai
pemimpin keluarga dan sebagai tiang penyangga bangunan keluarga, maka dia akan
berusaha sekuat tenaga untk memimpin dan menyangga supaya tidak roboh. Dia
diciptakan dengan bahu yang kekar dn berotot supaya ia mampu melindungi
keluarganya dri segala marabahaya. Dia diberi kemauan agar berusaha sekuat
tenaga untuk memberikan nafkah keluarganya dengan harta yang halal lagi bersih.
Dia diberikan keperkasaan dan mental baja supaya dia membuat dirinya pantang
menyerah demi keluarganya. Diberikan didalam hidupnya penuh dengan keletihan
dan kepayahan. Dan yang harus kamu ingat, diberikan Tuhan kerutan diwajah
ayahmu, karena itu sebagai bukti bahwa ayahmu berusaha sekuat daya pikirnya
untuk mencari cara supaya keluarga kita hidup bahagia apapun yang terjadi.
Itulah ayahmu, laki-laki yang bertanggung jawab penuh terhadap keluarga,”
Osy terdiam. Tak bisa ia mengeluarkan
sepatah katapun dari bibirnya. Ia berlari menuju ayahnya yang sedang sujud
kepada Tuhannya. Air mata menetes tak terkendali. Ayahnya baru sja mengucapkan
salam. Osy langsung memeluk ayahnya, beribu ucapan terima kasih meluncur dari
bibirnya. Penasarannya kini telah terjawab jelas. benar kata ayah, karena ayah laki-laki.
Duwet, 22 januari 2012
Pukul 21.39
Tidak ada komentar:
Posting Komentar