Senin, 29 September 2014

hari ini

aku masih berdiri di ujung sini
mengais setiap desahan nafas yang tersembunyi
mencari sisa-sisa amunisi yang telah terkubur
menelusur ke segala arah

aku masih di sini
menatap dengan sedikit emosi
mengeluh dengan sejuta amarah
menangis dengan sisa-sisa air mata
meratap, teriak bahkan terkapar

aku masih di sini
hari ini, kemarin dan esok hari

bukan
bukan mengharap belas kasihmu
bukan mengharap cinta kasihmu

aku masih di sini
maaf.......... bukan untukmu

maaf aku terlalu egois untuk semua yang ada
aku terlalu naif untuk beranjak pergi
aku tak berani mengambil resiko kehancuran
aku bukan bayangan kehidupanmu


aku masih disini, hari ini
untukku sendiri

Tidak ada komentar:

Stasiun Lempuyangan

Jika Blitar terbuat dari tetesan-tetesan darah para pejuang, maka Jogja tercipta dari sejuta kerinduan. Kerinduan pada keramahan...