Lihatlah,
kawan!
Perempuan
berjajar itu kartiniku
Yang kadang
keras bagai karang
Kadang
lembut mempesona
Lihatlah,
kawan!
Perempuan kepanasan itu kartiniku
Tanpa
lelah tanpa lengah
Mengajariku
membaca, berhitung
mengerti, memahami bahkan ke kamar mandi
Lihatlah
kawan!
Perempuan-perempuan
tangguh itu kartiniku
Dan juga
kartinimu
Tanpa suap
Tak peduli
kelut menyembur
Tak peduli
badai datang menghujam
Mereka tetap
ada
Wahai
kartiniku
Derap
langkahmu penuh dengan mimpi-mimpi kami
Perjuanganmu
penuh dengan cita-cita kami
Untaian
mawar tak mampu menghapus keringatmu
Hanya sebuah
terima kasih yang mampu terucap
Dari mulut
kami
Terima kasih
kartiniku
Blitar, 21 April 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar