Jumat, 18 November 2016

INGINKU

                Bunda, izinkan aku terbang melesat menembus cakrawala
            Menebarkan pesona asliku pada alam
            Biarkan aku terbang layaknya layang-layang
            Diterpa badai angkasa
            Berhamburan tanpa batas.

Pak ee....
Izinkan aku berselancar di samudera nan luas
Mengarungi setiap pulau nan indah
Biarkanlah aku jelajahi ribuan hutan nan hijau
Terdampar di setiap sudut asma Tuhan

            Bunda, kibaran jilbabmu menghantarkanku bercerita
            Tentang luasnya dunia
            Senyummu menyapaku dalam setiap rasa
            Menerpa derai air mata
            Menghapus setiap luka yang hadir dalam jiwa

Pak ee...
Langkah tegapmu telah mengajariku arti kehidupan
Indahnya warna batikmu menghembuskan cahaya surga
Menandai setiap akhir peristiwa
Menghipnotis setiap pesona nusantara

            Bunda.....
            Pak ee.....
            Izinkanlah aku berlari menyusuri semesta ini
            Dengan langkah kakiku serta doa-doamu

Jangan engkau halangi setiap desah nafasku
Karna itu anugerah Tuhan untukku
Biarkan semua berjalan sesuai kehendak sang pencipta
Menghiasi malam-malamnya dengan bintang
Menjadikan sempurna seluruh alam

            Biarkanlah layang-layangku terbang sejauh mungkin
            Karna kendalinya ada dalam genggamanmu
            Tak perlu risau
            Tuhan telah menakdirkan sebab-sebabnya.



Tidak ada komentar:

Stasiun Lempuyangan

Jika Blitar terbuat dari tetesan-tetesan darah para pejuang, maka Jogja tercipta dari sejuta kerinduan. Kerinduan pada keramahan...