ku langkahkan kakiku setapak demi setapak
merayu setiap pancaran cahaya yang merajuk
menghias panorama alam yang semakin rucah
menebar aroma harum di jagat raya
tak sama meski seirama
tak sama meski senada
perjalanan masih jauh melanglang
melaju secepat kaki-kaki mungil
berlarian hingga bercucuran
matahari-matahari kecilku berhamburan di pagi buta
menyambut aroma semangat dengan sejuta mimpi
merajut asa bersama-sama
matahari-matahari kecilku
berlari menembus padang gersang
tak takut gelap menghadang
tak takut terik dan badai
berlari sekuat kaki-kaki mungilnya
merajut asa menjadi nyata
Blitar, 15 Nop 2016
Yang bisa dihitung belum tentu bisa diperhitungkan. Yang bisa diperhitungkan belum tentu bisa dihitung.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Stasiun Lempuyangan
Jika Blitar terbuat dari tetesan-tetesan darah para pejuang, maka Jogja tercipta dari sejuta kerinduan. Kerinduan pada keramahan...

-
Blitar kutha pariwisata, alun-alun ngalor sithik makam Bung Karno Gandeng perpustakaan ISO nambah wawasan Stadion ngalor, sumber udel pema...
-
Bagaimana dengan pasca UASmu kawan? Ini pasca UASku. Menarik kan? hehe he....foto pertama itu bukan kuis kawan. Itu foto lomba merangk...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar