Diantara kerumunan manusia bertandang
Bejibun dengan ember dan tas-tas hitam
Mengharu biru penuh keresahan
Menyimpan sejuta kenangan dalam suka dan duka
Inilah jalan yang harus dilalui
Lembah curam dan terjal
Sejuta kisah menjadi saksi antara daun-daun penyentuh tanah
Menghilangkan aroma tanah basah
Membiarkan ulat dan cacing berbisik mesra
Mengibaskan selimut demi perut
Inikah fakta?
menjelma jadi panorama kepastian
Tanah basah telah kering
Dibagi berkapling-kapling
inden bersama nafas yang menderu
Menunggu saat kepastian datang merajai waktu
Hahhhh
Ketakutan itu benar adanya
Tersimpan rapi dalam tumpuka memori
Blitar, 21.03.17
Yang bisa dihitung belum tentu bisa diperhitungkan. Yang bisa diperhitungkan belum tentu bisa dihitung.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Stasiun Lempuyangan
Jika Blitar terbuat dari tetesan-tetesan darah para pejuang, maka Jogja tercipta dari sejuta kerinduan. Kerinduan pada keramahan...

-
Blitar kutha pariwisata, alun-alun ngalor sithik makam Bung Karno Gandeng perpustakaan ISO nambah wawasan Stadion ngalor, sumber udel pema...
-
Bagaimana dengan pasca UASmu kawan? Ini pasca UASku. Menarik kan? hehe he....foto pertama itu bukan kuis kawan. Itu foto lomba merangk...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar