Senin, 20 Maret 2017

Di Atas Tanah Kapling

Diantara kerumunan manusia bertandang
Bejibun dengan ember dan tas-tas hitam
Mengharu biru penuh keresahan
Menyimpan sejuta kenangan dalam suka dan duka
Inilah jalan yang harus dilalui
Lembah curam dan terjal

Sejuta kisah menjadi saksi antara daun-daun penyentuh tanah
Menghilangkan aroma tanah basah
Membiarkan ulat dan cacing berbisik mesra
Mengibaskan selimut demi perut
Inikah fakta?
menjelma jadi panorama kepastian

Tanah basah telah kering
Dibagi berkapling-kapling
inden bersama nafas yang menderu
Menunggu saat kepastian datang merajai waktu
Hahhhh
Ketakutan itu benar adanya
Tersimpan rapi dalam tumpuka memori

Blitar, 21.03.17

Tidak ada komentar:

Stasiun Lempuyangan

Jika Blitar terbuat dari tetesan-tetesan darah para pejuang, maka Jogja tercipta dari sejuta kerinduan. Kerinduan pada keramahan...