Rabu, 08 November 2017

Tambak Rejo

Destinasi yang satu ini, pasti sudah tidak asing lagi bagi warga Blitar. Pantai ini seringkali dikunjungi karena di bagian timur pantai ini digunakan sebagai arena mandi anak-anak dan dewasa.

 Hemmm.....pengen seru-seruan gak usah mahal kaleee. di Blitar banyak banget area seru-seruan. salah satunya pantai Tambak Rejo ini.  Murah dan mudah ditempuh kendaraan.
Kalau liat pasirnya, pengen maen pasir kan? Maen aja sama teman-temanmu dan nikmati keindahan serta keseruannya ya....

HUTANG

Jangan kau remehkan hutang
Yang tak pernah menampakkan hidung belang
Duduklah denganku sembari menenggak secangkir kopi
Bercerita pasir putih dan laut yang terbebas dari derai mimpi
Ooo inikah rasanya hutang, itu kata kau saat menepi
Aromanya sudah hampir sampai pada kutang tak bertali

Ooo inikah rasanya hutang
Menjelma jadi jalan-jalan kayang
tak terhitung lagi jumlahnya
Kian menumpuk saja di pinggir-pinggir beton

Lupakah kau pada anak-anakmu nanti
dengan apa mereka menyepakatinya
Tanah
ataukah dengan kutang tak berharga

Tataplah di ujung barat sana
senja sudah mulai muncul, dan kau masih saja memikul
Aku terlalu khawatir denganmu
dengan punggungmu yang tak lagi tegap seperti dulu
Dengan tanda-tangan jemarimu
Ah...Aku hanya terlalu khawatir saja
Kalau kau tak sanggup
Kembalilah padaku
Di sini, di balik pagar tanpa tiang
Tanpa hutang

09.11.17

Selasa, 24 Oktober 2017

Antre, Budaya Sekolahku



Antre menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah berdiri berderet-deret memanjang menunggu untuk mendapat giliran (membeli karcis, mengambil ransum, membeli bensin dan lain sebagainya). Antre, dua suku kata yang mudah sekali diucapkan namun sangat sulit untuk dilakukan. Untuk bisa terbiasa mengantre seseorang harus melalui tahap latihan yang terus-menerus, sehingga apa yang dilakukan terekam dan reflek untuk dilakukan.
Coba kita perhatikan ketika kita berada di pasar atau di swalayan. Kenapa jalan ke menuju ke kasir hanya diberi jarak cukup untuk 1 orang? Jawabannya tak lain adalah supaya orang-orang terbiasa dengan antre.
Antre, satu kata yang bisa menciptakan karakter-karakter berikutnya. Antara lain, Sabar. Orang yang mampu antre dalam kondisi apapun bisa kita lihat kesabarannya. Menghargai. Orang yang bisa menghargai orang lain, tidak egois, mampu menciptakan kondisi yang nyaman bagi dirinya dan juga orang lain.
SD Islam Aisyiyah Jatinom Kabupaten Blitar Jawa timur. Tepatnya berada di selatan Yonif 511 (Badak Hitam) mencoba menggali karakter-karakter peserta didik salah satunya dengan membudayakan antre dalam hal apapun, termasuk makan. Lapar yang melilit bukanlah rintangan untuk melakukan antre.  Kegiatan semacam ini menjadi bagian dari kegiatan literasi yaitu pemecahan masalah. pembiasaan-pembiasaan yang baik harus terus ditumbuhkan, bukan dibunuh dengan kemajuan teknologi. Justru teknologi yang semakin canggih harus dijadikan teman dalam membangun karakter peserta didik.
Ini 1 budaya sekolahku, mana budayamu?

Blitar, 24 Okt 2017
15.00 WIB

Senin, 23 Oktober 2017

Negeri Kewajiban

Selalu kewajiban
Tak lepas dari kewajiban
Wajib, wajib dan wajib
Kewajiban, kewajiban lalu kewajiban

Tak pernah lupa
Tak pernah berakhir
Terus mengalir disetiap tetes darah
Terus tertunai

Ini negeri kewajiban
Ini negeri pemegang kewajiban

Hak tak tertunai
Hak terabaikan
Hak bukan kewajiban

Blitar, 24102017

Senin, 20 Maret 2017

Robot Masa Kini

Berwujud lengkap dengan perangai lengkap
Berhitung dan deretan huruf tersimpan rapi dalam memori
Tinggal tekan tombol on saja
Langkahnyapun tegap bak ABRI jaman dahulu
Siap bertanding tanpa haluan

Inilah jamannya
Matematika dan sains menjadi juara
Inilah kenyataannya
Perkalian menjadi saksi sejarah peradaban baru
persekutuan ada dibalik layar hitam kelam
Duduk manis berteman angka-angka palsu
Menghayati setiap peran yang berlaku

Apa itu norma?
Tak kan temui di sini
Diantara puing-puing kehebatan teknologi
Yang ada hanyalah teman sejauh google memandang
Yang ada hanyalah Iphone di tangan

Norma telah pergi bersama Budi
Menjelajahi alam lain dalam keremangan hati
Berbisik halus seraya pergi meninggalkan tunas manis
Tergerai di bahunya selimut air mata
Memikul sejuta nestapa lalu menjadi hiasan langit tanpa terang



Di Atas Tanah Kapling

Diantara kerumunan manusia bertandang
Bejibun dengan ember dan tas-tas hitam
Mengharu biru penuh keresahan
Menyimpan sejuta kenangan dalam suka dan duka
Inilah jalan yang harus dilalui
Lembah curam dan terjal

Sejuta kisah menjadi saksi antara daun-daun penyentuh tanah
Menghilangkan aroma tanah basah
Membiarkan ulat dan cacing berbisik mesra
Mengibaskan selimut demi perut
Inikah fakta?
menjelma jadi panorama kepastian

Tanah basah telah kering
Dibagi berkapling-kapling
inden bersama nafas yang menderu
Menunggu saat kepastian datang merajai waktu
Hahhhh
Ketakutan itu benar adanya
Tersimpan rapi dalam tumpuka memori

Blitar, 21.03.17

Jumat, 17 Maret 2017

Susahnya Antri

Sering nggak liat orang di sekitar kita nyerobot? Bahkan di tempat umum lho. Jawabannya pasti sering. Di negeri ini hal-hal semacam itu masih dianggap lumrah dan masih haruis dimaklumi. Bukan saja bagi mereka yang berduit, yang nggak berduitpun juga mulai gerah dengan istilah panjang alias antri. Yang jadi pertanyaan itu akan berlangsung sampai kapan? Bagaimana dengan generasi masa depan? Akankah mereka kita ajari dengan menyerobot ataupun tak bisa antri?
Kejadian kemarin cukup menjadi pelajaran bagi saya. Tulisan inipun sebenarnya tumpahan atas kekesalan saya pada orang-orang yang tidak bisa antri. Mengapa di negara maju antri menjadi hal yang mudah? Jepang misalnya. Masih ingat dengan kejadian buruk yang menimpa negeri Sakura ini. Sunami dan badai sampai beberapa hari. Bantuan makan yang terus didengungkan. Hebatnya masyarakat di sana mampu mengontrol emosinya meskipun kondisi sangat tidak mendukung. Dalam tayangan salah satu stasiun televisi nasional mengatakan bahwa, mereka sedang antri untuk mendapatkan jatah makan siang. Dalam kondisi saat itu semua masih tetap antri dengan tertib. Tak tampak satupun menyerobot dalam antrian. Ketika orang yang paling belakang ditanya oleh salah satu reporter tentang antri yang tak pasti dapat jatah, jawabnya karena semua yang ada disini adalah manusia yang memiliki hak dan kewajiban yang sama yakni antri.
Huuuh bagaimana dengan kondisi kita? inilah kondisi yang sebenarnya. Antri ternyata kebiasaan yang terus-menerus tertanam dan akan menjadi kebiasaan. Dengan antri sebenarnya kita dilatih untuk menghargai hak-hak orang lain. Dengan antri pula kita belajar sabar. Dan dengan antri pula kita harusnya bisa berdisiplin diri bagaimana supaya antri itu tidak dibelakang dan tidak menghalalkan segala cara.
Sayangnya, penanaman antri masih sangat minim dilakukan oleh lembaga-lembaga manapun, termasuk sekolah. Pembiasaan-pembiasaan sederhana ini menjadi hal besar manakala tidak bisa dilakukan sesuai dengan porsinya, dan antri seringkali menjadi pemicu utamanya. Sekolah seharusnya menjadi lembaga yang menanamkan antri selain di rumah. Selain sekolah para aparat pemerintahan seharusnya juga mengajari antri dari dirinya sendiri. tidak hanya menuntut orang lain antri sementara tak ada contoh dari mereka.

see you....ketemu berikutnya ya



Selasa, 14 Maret 2017

Study Lingkungan



 Bagaimana kalau sekolah kesukaanmu acapkali melaksanakan study lingkungan. Mengenal banyak hal tentang lingkungan sekitar. Mulai dari yang kecil hingga lingkungan yang besar. Sangat jarang lho kita temui sekolah di kawasan Blitar yang nota bene kota kecil memperhatikan kebutuhan akan pengetahuan akan lingkungan untuk anak. Lingkungan yang ramah bagi anak seharusnya menjadi perhatian bagi seluruh pelaksana pendidikan
SD Islam Aisyiyah menjadi bagian tak terpisahkan dalam menambah wawasan anak tentang lingkungan yang sesungguhnya. Saling tolong-menolong untuk berjalan di pematang sawah menjadi bagian dari pembelajaran alamiah pada anak. Di bawah ini adalah salah satu foto saat anak-anak sekolah dasar sedang berlatih memberi makan pada Ikan Koi yang menjadi penghasilan utama bagi sebagian masyarakat Nglegok Kabupaten Blitar.


Ikut terlibat dalam keluarga besar SD Islam Aisyiyah yang terletak di Jl. Maluku (Selatan Yonif 511) ini merupakan keistimewaan tersendiri. Mengajak anak untuk mengenal lingkungan yang sesungguhnya membawa pengaruh besar bagi pelaksana pendidikan di lingkungan sekolah. Foto di bawah ini memberikan contoh bahwa belajar pada lingkungan asli lebih membutuhkan energi yang luar biasa ketimbang harus menghafalkan sekian banyak rumus. Pasalnya pada saat seperti ini anak-anak cenderung meluapkan kebahagiaannya.




see you....ketemu info berikutnya ya guys.....

Jumat, 10 Februari 2017

PASCA UASKU SEMESTER 1


 Bagaimana dengan pasca UASmu kawan? Ini pasca UASku. Menarik kan? hehe he....foto pertama itu bukan kuis kawan. Itu foto lomba merangkai klip kertas. Bisa dibayangkan bukan? bagaimana ribetnya anak-anak merangkai barang-barang yang kecil nan mungil serta riuhnya suara yang menambah suasana semakin meriah.
 Tim kedua adalah lomba memasukkan kelereng di gelas. Huuuuuuuu hebohnya luar biasa kawan.
 Kalau yang ini Kontingen Kelas 1 dengan ikat kepala orange yang keren.
Beda lagi dengan yang ini. kalau yang ini lomba Rangking 1. setiap kontingen harus mengirimkan 5 siswa untuk mengikuti lomba Rangking 1. Jangan salah ya guys....yang menang belum tentu kontingen kelas atas lho. tahun ini yang jadi Juara 1 adalah ananda Vanny kontingen dari kelas 5 sekaligus pernah menjadi wakil kecamatan untuk lomba ke kabupaten Blitar

INI DUNIAKU

 Dalam perjalanan sebuah pendidikan harus selalu melakukan gerakan pembaharuan. Inovatif terus menerus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Selama ini pendidikan masih berkutat soal kecerdasan secara otak. Pendidikan tanpa memikirkan usia dan kebutuhan peserta didik. Jauh dari pandangan mata kota, sebuah tempat dipinggiran mengelola pendidikan yang berbeda. SD Islam Aisyiyah mencoba berbagai cara untuk memanusiakan manusia dengan melaksanakan pendidikan seutuhnya berorientasi pada peserta didik. Pendidikan di tempat ini lebih mengedepankan posisi peserta didik. Hal ini bertujuan agar peserta didik berpikir sesuai dengan usianya.
Di sini pula sebuah sekolah ramah anak. Mereka bermain tanpa gadget. Mereka begitu antusias bermain Dakon dan Lompat Tali. ada pula beberapa anak laki-laki yang bermain kelereng. Buktikan sendiri kalau tak percaya..!!!
Welcome To SD Islam Aisyiyah Jatinom


Minggu, 05 Februari 2017

Cinta diorama



Masih ingatkah engkau denganku? Dengan sejuta rayu engkau menghampiriku. Menerjemahkan setiap langkah keras dan gontaiku. Di bawah pohon besar, pohon yang menumbuhkan sejuta kenangan, di depan gedung bercat kuning, kita bercanda penuh dengan keceriaan. Penuh dengan tawa renyah. Bahkan tak mengenal kata pisah dalam setiap desahan nafas. Dunia hanya menjadi milik kita.
Malampun menjadi indah dalam buaian diskusi antar manusia. Perang kusir mulai bertebaran. Semuanya berebut menjadi juara layaknya persaingan kursi DPR negeri dongeng. Aku pun terlibat di dalamnya, terlibat dalam arena pertempuran itu. Engkau tersenyum. Terasa adem  jika harus mengingat senyummu malam itu. Engkau tak beranjak meninggalkan kursimu. Engkau hanya tersenyum menatapku. Hingga pagi kembali hilangkankan perang kusir.
Pagi itu, di depan dereten sepeda motor panjang. Apakah engkau ingat? Atau amnesiamu tak menginginkan pulih kembali. Jika enkau tak bisa mengingatnya, ijinkan aku membuka sedikit ingatanmu. Aku janji, hanya sedikit saja. Di situ kita seharian di jemur dalam teriknya mentari. Air putihku sudah habis sejak pagi untuk bersama kawan-kawan yang lain, dan tak ada lagi yang tersisa kecuali milikmu. Engkau duduk di depanku, memohon agar aku mau meminum air putihmu, agar aku tak kena dehidrasi , itu inginmu. Tahunitu. Ya………… di tahun itu, kita mulai berdiskusi tentang pribadi. Mengenal satu sama lain, mencoba menerima jalan takdir atas nama cinta
Oh iya, itu tidaklah lama. Perjalanan seminggu setelah kita berpisah, kita mulai merasakan keberadaan teman-teman yang lain. Kita mulai melihat bhwa dunia tak hnya berdua. Dan kau ingat apa yang terjdi? Hari-hari yang panjang tak lagi membuatku mengerti dirimu. Engkau selalu aneh. Muncul lalu tenggelam. Dan selalu berulang. Aku seperti kehilangan arah dan tujuan, tapi itu tak lama, hanya sebentar. Dan aku kembali ceria.
bukan, bukan aku jika harus patah hati. Perjalanan penuh dengan duri-duri tajam menghantam jiwaku dan juga jiwamu, namun engkau tetaplah pujangga dengan sejuta rayu dan cinta tanpa pernah lelah. Langkah hatimu mulai kabur. Hatimu mulai terpaku pada gadis itu. Ya….aku bukan gadis yang keturunan darah biru, aku hanya manusia biasa yang tak mau kenal kasta dan tak mau kenal. Saat itu, bagiku itu hanyalah sebuah terapi akan keteguhan cinta kita. Namun sayang…………….engkau benar-benar lari meninggalkanku sendirian tanpa kejelasan.
Bukan aku jika tak bisa tersenyum dalam derasnya duka. Bukan aku jika tak bisa tertawa dalam dunia nyata yang penuh dengan intrik-intrik cinta remaja. Aku masih kokoh berdiri. Aku masih kuat tertawa ngakak. Dan itu ternyata sihir ampuh yng membuat hatimu kembali padaku meski engkau tak lagi berani berucap.
Perjalanan itu memang guru yang luar biasa. Aku tak pernah tahu apa yang akan terjadi. Aku hnya manusia biasa yang tak akan sanggup menebak takdir yang maha kuasa. Sesaat engkau berpaling hatiku memang kecut. Dan sedikit membuatku lelah, lemah tak berdaya. Aku mengakuinya untuk itu. Tapi itu hanya berlangsung tidak lebih dari dua hari.
Kisah kita tak akan berhenti begitu saja, bukan? Semuanya pasti akan berakhir sampai ajal menjemput diantara salah satunya. Aku atau engkau lebih dulu. Seperti kisah romeo n Juliet. Atau  selayaknya kisah laila majnun, yang merelakan jiwanya hncur dan melayang dari jasadnya. Begitu pula dengan harapanku.

Senin, 30 Januari 2017

Ini KARTINIKU, Mana KARTINIMU?

 Gimana perasaannmu jika mamamu ikut upacara bersama denganmu? Wuih senang bukan main kan? bisa ku bayangkan rasa haru hatimu saat melihat mamamu yang cantik upacara berdampingan denganmu dan mendapatkan ucapan selamat hari kartini. Mama- mama ini antusias sekali mengikuti upacara bendera dalam rangka memperingati hari Kartini di SD Islam Aisyiyah Jatinom.
 Di sebelah selatan digunakan baris para mama, maka anak-anak ini baris menghadap ke arah barat. Aiiiih cantik bukan main. berpakaian ala kebaya modern dipadu dengan sepatu. inilah anak-anak calon kartini masa depan. pemegang garda depan muslimah ini siap melawan kemungkaran yang ada di masyarakat. meskipun berpakaian kebaya mereka siap bagaikan tentara wanita.
 Selain upacara, peringatan ini juga dimeriahkan dengan gelar lomba menghias tumpeng. gimana ya dengan mamamu? mama-mama di sini tergabung dalam paguyuban masing-masing kelas. sehingga lomba menghias tumpeng ini merupakan perwakilan dari kelas masing-masing. Eiits jangan salah, mama sekarang jago juga lho menghiasnya, tuh salah satu buktinya. Kereen kan?
Kalau yang ini juga perwakilan kelas tapi lomba merangkai bunga. Mamanya cantik, anaknya cantik, bunganya juga cantikkan? Bahagia lihat mama-mama dan anak-anak senang di hari Kartini tahun ini. Ini Kartiniku, mana Kartinimu? Tunggu tahun depan ya Guys...........................by by

Senin, 23 Januari 2017

KEGIATANKU



Masihkah kegiatan sekolahmu seperti masa lalu. Bebas bermain Egrang. berkompetisi dengan segala tawa. Masihkah sekolahmu belajar hal paling sederhana namun sangat sulit untuk dilakukan? semacam antri makan. Ataukah sekolahmu jauh melampaui batas imajinasi anak-anak. mereka belajar dibalik kursi saja. Tercenung dengan mata sayu memandang papan tulis. Ataukah siswa di tempatmu hanya berada di dalam kelas dengan seorang penguasa yang menceramahi.
Di tempatku, jam istirahat mereka bermain Egrang dengan sangat bahagia. Tertawa renyah bersama kawan-kawannya. Melupakan sejenak tentang kesibukan jempolnya ketika di rumah. melupakan galaunya saat tak sempat mengerjakan tugas rumahnya. Di siang harinya tak lepas dari pantauan mereka belajar antri dengan penuh suka cita. Bercanda dengan penuh ceria.

Pasukan MAHASURYA


selalu ada kenangan yang tersisa
Membuat dada bergetar
Langkahnya......
Warna seragamnya.....
Hahhhhhh...
Cetar membahana
Mengingatkan banyak suka dan duka
Panas, hujan tak dirasa
semua demi cinta
Bahagia melihatmu bercerita lewat tiupan dan kakimu
Doa kami untuk kalian semua...
Terima kasih atas perjuanganmu

Jumat, 06 Januari 2017

Anak Berkebutuhan Khusus

Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus adalah anak yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan tidak sama dengan anak normal atau biasanya baik fisik, emosi atau mental yang sesuai dengan usianya.
Menurut KBBI Anak berkebutuhan khusus (Heward) adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Untuk anak berkebutuhan khusus memerlukan pendidikan khusus pula. di Indonesia anak-anak berkebutuhan

Macam-macam anak berkebutuhan khusus yang ada di Indonesia, yaitu:
1. Tunanetra/ anak yang mengalami gangguan penglihatan
     Anak yang mengalami tuna netra atau kebutaan sebagian maupun semuanya meskipun kita  memberikan pendidikan sepenuhnya tetap membutuhkan pendidikan dengan bimbingan khusus. pelayanan pendidikan yang diberikan kepada anak tuna netra tidak boleh dibedakan dengan anak normal pada usianya. tetapi pelayanan yang diberikan harus disesuaikan kebutuhan anak tuna netra tersebut.

2.  Tunarungu / anak dengan hambatan pendengaran
      Anak yang mengalami hambatan pendengaran baik permanen maupun semi permanen. Adapun klasifikasi tunarungu menurut ensiklopedi bebas, yaitu:
  1. Gangguan pendengaran sangat ringan(27-40 dB),
  2. Gangguan pendengaran ringan(41-55 dB),
  3. Gangguan pendengaran sedang(56-70 dB),
  4. Gangguan pendengaran berat(71-90 dB),
  5. Gangguan pendengaran ekstrem/tuli(di atas 91 dB).
sama dengan anak tunanetra pelayanan pendidikan anak tunarungu juga harus mendapatkan bimbingan khusus sehingga mampu mengikuti pertumbuhan dan perkembangan anak pada usianya.

3. Tunagrahita
     Anak yang mengalami intelegensi di bawah rata-rata normal yang diikuti dengan ketidakmampuan pada perkembangan seperti adaptasi perilaku. klasifikasi anak tunagrahita berdasarkan IQ, yaitu:
  1. Tunagrahita ringan (IQ : 51-70),
  2. Tunagrahita sedang (IQ : 36-51),
  3. Tunagrahita berat (IQ : 20-35),
  4. Tunagrahita sangat berat (IQ dibawah 20).
 Anak yang mengalami tunagrahita harus mendapatkan pembinaan dan pendidikan yang menitikberatkan pada kemampuan bina diri dan sosialisasi.

4. Tunadaksa
     Anak yang mengalami hambatan pada gangguan gerak yang disebabkan oleh kelainan neuro-muskular dan struktur tulang yang bersifat bawaan, sakit atau akibat kecelakaan, termasuk cerebal palsy, amputasi,  polio, dan lumpuh. Keterbatasan ini mempengaruhi aktivitas fisik sehingga pendidikan ini dibutuhkan terapi aktifitas fisik.

5. Tunalaras
     Anak yang mengalami hambatan pada tingkat emosi dan kontrol sosial. Anak dengan gangguan tunalaras mengalami perilaku menyimpang dari norma yang berlaku.

6. Kesulitan Belajar
    Anak yang mengalami gangguan pada satu atau lebih kemampuan terkait pemahaman dan penggunaan bahasa, berbicara dan menulis yang berpegaruh pada kemampuan pola berpikir, membaca, berhitung, berbicara. Kesulitan belajar ini disebabkan karena adanya gangguan persepsi, disfungsi minimal otak, disleksia perkembangan. Anak yang mengalami kesulitan belajar memiliki IQ rata-rata atau diatas rata-rata, mengalami gangguan motorik persepsi-motorik, gangguan koordinasi gerak, gangguan orientasi arah dan ruang dan keterlambatan perkembangan konsep.

tunggu info berikutnya ya......

Stasiun Lempuyangan

Jika Blitar terbuat dari tetesan-tetesan darah para pejuang, maka Jogja tercipta dari sejuta kerinduan. Kerinduan pada keramahan...